Header Ads

ABG 17 Ini Tega Habisi Dua PSK Online, Sasarannya Wanita Cantik Usia Lebih Tua


newswoow - Jagal PSK Online di rumah kos mewah Jalan Jogja, Kota Semarang, ternyata usianya masih anak di bawah umur.

Tersangka yang sudah ditangkap berinisial GD (17) asal Tuksari, Kledung, Temanggung.

Meski usianya masih Anak Baru Gede (ABG), tersangka sudah dua kali berusaha menghabisi nyawa PSK online.


Pertama aksi dilakukan dengan PSK Online di daerah Wonosobo pada 1 Juli 2021 atau empat hari sebelum membunuh Raras di Semarang.

Upaya pembunuhan terhadap wanita yang membuka jasa open BO lewat medsos dengan cara dicekik dan membekap mulut.

Pembunuhan itu dilakukan GD setelah mengencani wanita cantik yang berprofesi sebagai PSK.

Namun cewek bokingan di Wonosobo nyawanya selamat. Korban saat dicekik dan mulutnya dibekap pura-pura lemas (meninggal dunia).

Harta cewek di Wonosobo berupa uang dan handphone disikat GD.

Empat hari setelah kejadian, 5 Juli 2021, GD berselancar lagi di medsos untuk mencari PSK Online.

Tersangka GD menemukan Raras Kurnia Dewi (29), warga Kebumen yang kos di Jalan Jogja, Kota Semarang.

Modusnya sama, setelah kencan, GD yang usianya masih di bawah umur menghabisi nyawa korban.

Raras dibunuh GD karena tergiur dengan handphone dan sejumlah uang yang dimiliki korban Raras.

Jasad Raras ditemukan setelah tiga hari di dalam rumah kosbyang dihuni. Pintu kamar terkunci.

Penghuni kos baru sadar jika Raras tewas setelah aroma tak sedap menyebar. Kondisi korban saat ditemukan sudah rusak.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, saat konferensi pers, menjelaskan ulah yang dilakukan tersangka sangat kejam.

"Tersangka bekerja di  perusahaan pemotongan ayam di Temanggung. Jadi dia sudah terbiasa melihat nyawa mahluk hidup dihilangkan," tutur Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.

Tersangka GD diringkus Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang setelah melakukan serangkaian penyelidikan. Mulai dari chatting dengan korban di medsos hingga kendaraan motor yang tertinggal di parkiran rumah kos korban.

Dari hasil pelacakan tim kepolisian, GD berada di wilayah Wonosobo.

Seketika itu, Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang berangkat dan meringkus tersangka, Kamis (5/8/ 2021) pukul 07.30 WIB.

Ketika ditangkap, tersangka GD mengaku tidak kenal dengan Raras. Bahkan tersangka juga beralibi jika dirinya tidak pernah ke Semarang.

Setelah diajak ngobrol, tersangka akhirnya mengaku jika dirinya yang membunuh Raras.

"Selanjutnya pelaku dan barang bukti dibawa ke Polrestabes Semarang guna penyidikan lebih lanjut," ucap kapolrestabes.

Dalam pemeriksaan terungkap, tersangka dasarnya suka jajan dan kerap berselancar di media sosial untuk mencari wanita cantik yang diinginkan.

Wanita yang menjadi pilihan rata-rata usianya di atas GD. Seperti Raras usianya 29 dan wanita di Wonosobo juga sepantaran dengan Raras.

GD mengaku PSK online yang sudah berumur selain jam terbangngnya sudah banyak (pengalaman), hartanya juga banyak.

Begitu usai kencan, niat jahat GD langsung muncul untuk menghabisi dengan cara dicekik daei belakang sembari membekap mulut korban.

Setelah korban dipastikan meninggal dunia, jasadnya ditelentangkan di tempat tidur.

Wajah ditutup bantal untuk memberikan kesan korban meninggal dunia lantaran kehabisan napas.

"Tersangka mengajak kencan melalui medsos dengan tujuan kuras properti milik korban," terangnya.

Dari tangan tersangka penyidik mengamankan sejumlah barang bukti.

Do antaranya, satu buah HP merk Oppo A53 warna hitam, satu unit sepeda motor Nex pelat AB 6380 CH.

Juga sejumlah pakaian yang dikenakan tersangka saat beraksi.


Tersangka dikenai pasal berlapis yakni Pasal 338 KUHPidana ancaman hukuman pidana penjara 15 tahun dan Pasal 365 ayat (3) KUHPidana dengan pidana penjara 15 tahun.

Kombes Pol Irwan Anwar meminta masyarakat lebih berhati-hati menggunakan media sosial.

Sekaligus lebih bijak menggunakannya.
Apalagi saat berkenalan dengan orang baru atau yang tidak pernah dikenali sama sekali.

"Jangan sampai menjadi korban seperti dalam kasus ini," tandasnya.

Seperti diketahui, kematian Raras Kurnia Dewi (29) yang diduga berprofesi sebagai PSK online di kamar kos mewah di Kota Semarang, Senin (5/7/2021) masih misteri.

Ketika ditemukan, kondisinya sudah membusuk. Seluruh tubuhnya sudah bengkak. Matanya melotot.

Diperkirakan, kematian korban sudah memasuki hari ketiga.

Wanita cantik asal Kebumen, Jawa Tengah itu tewas disinyalir dihabisi pasangannnya. Karena sebelum kejadian ada saksi yang melihat jika ada pria di kamar korban.

Saksi itu poaisinya berada di sebelah kamar korban, melihat ada seorang laki-laki yang berada di dalam kamar tersebut.

Namun saksi tidak mengetahui lelaki itu.
"Saya kenal aja nggak. Karena saya baru dua minggu di kos ini," ujar saksi saat ditanya polisi.

Kapolsek Semarang Selatan, Kompol Untung Kistopo, mengatakan wanita itu diperkirakan seorang PSK.

Korban Raras tinggal di kos itu sejak dua bulan yang lalu.

"Dia (Raras) ngapain dari Kebumen tidur di situ?," tuturnya.

Ketika olah TKP berlangsung, kapolsek swmpat marah pada petugas kos karena CCTV yang mengarah ke kamar Raras gelap saat diperiksa.

Selain itu petugas kos juga tidak mencatat identitas wanita itu.

"KTP nya tidak diminta dan dicatat alasannya komputernya rusak.
Saya juga marah kenapa cctv mengarah kamar itu gelap sedangkan cctv yang lain terang," tuturnya.

Kondisi pintu kamar yang dihuni korban saat itu terkunci. Untuk membuka kamar korban menggunakan kunci cadangan.

Kuat dugaan kunci asli dibawa pelaku setelah mengeksekusi korban.

"Kasusnya ditangani Polrestabes Semarang," terangnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Indra Mardiana, pihaknya tengah menyelidiki motor yang tertinggal di rumah kos berikut stnk dan kunci kontak.

Korban ditemukan di lantai dua kamar nomor 36 yang terletak di ujung paling timur dekat tangga bangunan.

Tubuh korban sudah membusuk, terutama di bagian pipi dan mata.

Pakaian terakhir yang dikenakan korban, celana denim warna biru dan kaus hitam.
Korban meregang nyawa di atas kasur dengan posisi telentang.

Di kamar korban juga ada beberapa obat-obatan.

Hal ini juga dibenarkan penjaga gedung kos mewah, Triono.

"Ya terakhir terlihat pada Jumat (2/7/2021)," katanya.

Dia mengaku, pertama kali mengetahui penemuan mayat korban sekira pukul 12.00 WIB.

Awalnya, dia hendak memeriksa barang inventaris kamar.

Sewaktu mengetuk pintu kamar 36 yang dihuni korban tak ada respons.

Padahal dia tahu korban ada di kamar.
"Saya ketuk tiga kali ga ada yang nyahut.
Ya udah saya buka pakai kunci serep," bebernya.

Setelah kunci kamar dibuka langsung mencium au busuk.

Setelah itu Triono memanggil-manggil penghuni kamar namun tetap tak ada respons.

Karena takut, Triono memanggil temannya yang lain sesama pekerja di kos mewah itu.

Benar saja, selepas lampu kamar dinyalakan korban sudah terbujur kaku.
"Sebagian besar tubuhnya sudah hitam pekat.

Mata melotot lidah menjulur keluar," ujarnya.

Sementara itu, pekerja kos yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan, korban sering didatangi tamu laki-laki.

Dia tak menampik jika korban adalah pekerja seks komersial open BO.

"Infonya seperti itu, karena saya juga baru di sini jadi belum tahu semua," terangnya.

Penghuni kos yang mengaku bernama Salsa menjelaskan, sempat mencium bau busuk dua hari terakhir.

Namun paling parah bau busuk terjadi hari ini.
"Saya ga nyangka sumber bau dari kamar sebelah.
Saya cuma kasih wipol saja di kamar mandi khawatir ada apa gitu," paparnya.

Menurutnya, tak kenal secara pribadi dengan korban.

Pasalnya ketika pulang kos langsung masuk kamar lantas istirahat.

Meski demikian, dia tak menampik sering melihat tamu pria  berbeda-beda beberapa kali masuk ke kamar korban.

"Saya ga kenal ya siapa mereka hanya pernah beberapa kali pas melihat saja," ungkapnya.

Dia menyebut, tak mendengar suara gaduh atau mencurigakan beberapa hari terakhir.

"Sepi ga dengar apa-apa dari kamar korban.

Semisal ada suara dering handphone aja pasti kita dengar," ucapnya.

Mayat korban dibawa ke RSUP Kariadi Semarang untuk dilakukan autopsi.
Tim Inafis Polrestabes Semarang dan jajaran Polsek Semarang Selatan berada di lokasi kejadian.[surya]

No comments

Powered by Blogger.