Perjanjian Damai Chintya Candranaya tapi, Ada yang Aneh
newswoow - Pesilat wanita asal Lampung, Chintya Candranaya mengajukan draft perjanjian damai pada Beladiri Bersatu yang digawangi petarung MMA seperti Suwardi, Rudy Agustian, dan Theodorus Ginting. Namun, terdapat sejumlah keanehan dalam draft perjanjian damai itu.
Chintya menjawab tantangan sparing dari Suwardi cs. Bahkan, pihak Chintya yang mengklaim dari perguruan Harimau Utara menyusun langsung daftar nama-nama yang akan sparing.
Misalnya, Chintya bakal berhadapan dengan pesilat asal Jawa Barat yang pernah memenangkan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Ke-17 pada 2016 di Bali, Nirmalasari Oktaviani.
Rekan seperguruan Chintya yaitu Budi dan Ridho juga ambil bagian dalam sparing tersebut. Mereka dijadwalkan berhadapan dengan Rudy Agustian dan mantan atlet sekaligus wasit MMA, Mustadi Anetta.
Anehnya, sparing yang dimaksud Chintya berbeda dengan yang diinginkan Beladiri Bersatu. Yang dimaksud Chintya adalah sparing latihan bersama yaitu mengajak nama-nama yang dipilih di atas untuk melakukan apa yang selama ini ia pamerkan, seperti membengkokkan pipa besi, dan menandang pilar tembok.
Dalam draft itu, Chintya juga mengajukan beberapa persyaratan. "Untuk Budi dan Rudy tiga menit nonstop, untuk Mustadi versus Ridho tiga menit nonstop, untuk saya dan Nirmala Oki lima menit nonstop," Beber Chintya dalam Youtube-nya.
"Kemudian menendang tabung gas 12 kg lima ronde dan setiap ronde lima tendangan. Sparing dinyatakan selesai apabila ada pihak yang menyerah atau tidak bisa melanjutkan," sambungnya.
Chintya juga meminta Beladiri Bersatu untuk menanggapi draft tersebut dan sudah tiba di Lampung pada Selasa kemarin, 13 Oktober 2020.
"Jika memanjang hingga lama dan tidak dapat bertemu pada waktu yang ditentukan maka kami anggap tidak ada itikad baik untuk berdamai.
Beladiri Bersatu sempat membalas draft itu. Tapi, menurutnya Chintya, perjanjian yang diajukan Suwardi cs tidak melibatkan pihaknya dan dibuat tidak menimbang pengajuan perjanjian yang mereka tawarkan.
Dalam balasan itu, Beladiri Bersatu telah menyusun nama-nama yang akan berduel. Di antaranya Chintya menghadapi Linda Darrow, Mustadi menghadapi Agus Setiawan Jaya (guru Chintya), Suwardi vs Ridho, Rudy vs Budi, dan Tibenk Aditya vs Anjar Weni.
Selain itu, Beladiri Bersatu juga meminta jika tim Chintya kalah, harus mengakui semua video yang dianggap real adalah editan dan rekayasa.
Kemudian, setelah sparing, Beladiri Bersatu akan mencoba mengikuti kemampuan tim Chintya untuk menendang pilar dan pipa besi.
Beladiri Bersatu juga berjanji jika sudah berdamai, semua konten yang menjadi viral ataupun konflik dengan tim Chintya akan dihapus.
Namun, Chintya dan timnya tidak menerima tawaran itu. Ia memutuskan untuk menarik kembali perjanjian yang ia ajukan dalam draft itu dan menganggap semua masalah telah selesai.
"Apa yang kami sampaikan bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui dan menilai bahwa kami berusaha memberikan informasi yang valid dan berimbang. Kami harapkan kebijakan masyarakat dapat melihat semua dengan berimbang," ucapnya.
Nah, keanehan dari draft perjanjian damai Chintya diungkap oleh akun instagram grapplerreceh. Chintya dan pihaknya meminta #BeladiriBersatu untuk menanggapi draf tersebut pada 13 Oktober 2020. Sedangkan Chintya mengirimkan draft tersebut kepada mediator pada 12 Oktober 2020.(viva)
Post a Comment