Berawal dari Iseng Menjadi Penari, Lantas Seperti Apa Farah tersebut?
newswoow -
Di temui di Kawasan Kemang, Farah mengaku sudah tiga tahun menjalani
kariernya sebagai belly dance. Uniknya, belly dance yang sulit untuk
dipelajari, Farah hanya belajar dari chanel YouTube.
"Awalnya aku
nari-nari aja, seneng sama tarian ini. Tapi enggak tahu namanya apa
dulu. Teknik dasarnya waktu itu dikasih tahu ibunya temen aku yang juga
penari belly dance, tapi aku lebih banyak nonton di YouTube, dari sana aku punya teknik sendiri buat belajar," ujar Farah.
Farah
tak menyangka dirinya menjadi seorang profesional belly dance. Farah
bercerita bahwa, awalnya hanya sekadar hobi. Barulah dari acara ajakan
teman dan memgisi event di restoran ia bekerja, tawaran untuk menari
mulai memenuhi jadawalnya.
"Aku awalnya kerja di sebuah restoran
dan sempat menjadi sekretaris juga. Tapi setelah banyak tawaran menari,
aku tinggalin karier aku sebagai sekretaris, aku full sebagai belly
dance sekarang," cerita wanita keturunan Arab-Yaman itu.
Suka Pria Berbadan Besar
Diakui
Farah, memang banyak pria yang memandang negatif terkait pekerjaannya
itu. Padahal, kata dia belly dance bukanlah sebuah tarian erotis seperti
striptis. "Belly dance itu seni, kalau mereka yang mengerti dan sudah
melihat langsung pasti tidak akan berpikiran negatif lagi," ungkapnya.
Kendati
ia adalah keturunan Arab asli, Farah bukanlah tipe wanita yang mencari
sosok pria luar negeri, baik dari Eropa, Amerika, atau Arab asli
sekalipun. Justru ia lebih suka pria yang berdarah lokal alias berdarah
Indonesia.
"Aku
emang suka pria Arab, tapi bukan Arab asli ya. Masih ada darah-darah
Indonesianya (blasteran). Sedep (enak dipandang) aja orang Indoensia,"
ucap Farah malu-malu.
Orang Arab identik dengan bulu di dada yang
rimbun. Tapi, itu bukan alasan Farah untuk teratik dengan pria Arab
yang berdarah Indonesia. Menurutnya, pria Arab itu memiliki fisik yang
besar dan tegap. "Aku suka pria yang besar, maco gitu," kata Farah
sambil senyum-senyum.
Meskipun ia mencari sesosok pria
Arab-Indonesia. Tapi Farah bukanlah tipe wanita yang mudah untuk diajak
jalan keluar ke sebuah tempat yang memang khusus bernuansa Arab. Farah
mengakui, untuk tempat kencan ia lebih senang berbincang di rumah
daripada harus keluar rumah.
"Aku orangnya enggak suka keramaian banyak orang. Enak aja di rumah. Lebih santai aja," ucapnya singkat. (male)
Post a Comment